Apakah genetika dan karakter diwariskan ke anak?

So class apa kabar kalian? ku harap kalian disana sehat ya... setelah kemarin kita bahas "inner child yang terluka" dhika membahas secara psikologi perkembangan. muncul kan kerangka berpikir selanjutnya? apakah genetika dan karakter diwariskan ke anak? ini dhika rangkum beberapa jurnal dan artikel yang dhika akan share di blog baru dhika. iya... dhika renewable diri. wkwk loh kok bahas dhika kan bahas anak, so selamat membaca. semoga kalian tidak mengantuk ya... tinggalkan komentar dan share kalau boleh artikel ini. terimakasih

Ayah atau Ibu, Fisik dan Kepribadian Anak Menurun dari Siapa?


Kira-kira ni class yang memberikan gen lebih kuat pada anak itu si ayah atau ibu ya? 

Setiap menantikan kehadiran buah hati pasti banyak yang akan menebak-nebak seperti apa rupanya. Class pun penasaran, fisik anak menurun dari siapa, ya nantinya? Apakah bermata besar atau biasa saja? Apakah warna rambutnya akan hitam atau cokelat seperti pasangan?

Begitu banyak rasa penasaran yang terlintas ketika menunggu Si Kecil lahir ya, Class.

Melansir Journal of the Belgian Association for Psychological Science, seorang anak memang bisa memiliki ciri khas fisik yang juga dimiliki oleh orang tuanya. Hal ini tentu saja disebabkan karena gen orang tua yang menurun ke anak mereka.

Gen bisa dibilang sebagai bagian dari DNA yang membawa semua informasi seputar ciri khas orang tua untuk diwariskan pada anaknya.

Tubuh setiap orang memiliki lebih dari 20.000 gen penyusun, di mana semua gen tersebut memiliki 2 salinan berbeda yang didapat dari kedua orangtua.

Lantas, fisik anak menurun dari siapa? Ternyata jawabannya adalah tergantung dari gen dan kromosomnya.

Mengutip dari Family Education, DNA menyumbang sebanyak 23 pasang kromosom untuk masing-masing tubuh anak.

Dengan kata lain, ayah dan ibu akan menyumbang masing-masing 23 kromosom, yang akhirnya membentuk 46 buah kromosom total alias 23 pasang kromosom.

Di setiap pasang kromosom tersebut ada beragam informasi yang menentukan tampilan fisik anak.

Sepasang gen tersebutlah yang nantinya bertanggung jawab terhadap pembentukan ciri atau tampilan fisik khas seseorang.

Alhasil, anak pun memiliki ciri khas tertentu karena diturunkan dari orang tua. Mereka bisa condong ke ayah atau ke ibu.

Walau demikian, penelitian dari BMC Public Health menjelaskan tentang strong genes atau gen yang kuat.

Jadi, walau gen kedua orang tua menyumbang jumlah kromosom yang sama, gen yang kuat akan lebih mendominasi fisik anak.

Mekanisme Pewarisan Sifat Orangtua Kepada Anak-anaknya


Pewarisan sifat orang tua kepada anak-anaknya diturunkan melalui gen. Mekanisme pewarisan sifat orang tua kepada anak-anaknya disebut dengan hereditas. Hereditas berkaitan sangat erat dengan materi genetik manusia yang disebut dengan DNA.

DNA atau deoksiribonukleat adalah senyawa kimia yang mengkodekan protein untuk membangun tubuh manusia. DNA memiliki bentuk double heliks, yaitu bentuk seperti tangga yang berputar. DNA kemudian berkumpul membentuk suatu bagian yang dinamakan dengan gen. Dilansir dari Nature, gen adalah segmen dari kromosom yang secara fungsional memainkan banyak peran dalam sel. Gen berperan membawa informasi untuk pembuatan protein tertentu yang membentuk struktur organ juga jaringan tubuh manusia.

Gen-gen yang berbeda kemudian bersatu membentuk satu kompleks yang dinamakan dengan kromosom. Manusia memiliki 46 kromosom dalam tubuhnya yang membawa informasi hereditas dalam bentuk gen. 

Disadur dari Encyclopedia Britannica, jika kromosom diurai maka materi genetik yang dikandungnya kira-kira akan berukuran sekitar 2 meter. Kromosom memainkan perang penting dalam pembelahan sel, baik secara mitosis maupun meiosis. Cikal bakal janin manusia, yaitu sel telur dan sel sperma adalah sel yang mengandung satu set kromosom dari orang tuanya. Kedua sel tersebut kemudian melebur, sehingga kerap terjadi rekombinan gen dalam kromosomnya dan menghasilkan zigot. 

Zigot kemudian tumbuh dan berkembang dengan cara pembelahan sel. Pada pembelahan sel, kromosomlah yang mengkodekan jenis protein apa yang harus dibuat. Sehingga sedikit demi sedikit tubuh manusia dibangun sesuai dengan cetak biru gen yang dikandung dalam kromosom. 

Jenis kelamin juga merupakan sifat tubuh yang diwariskan oleh orang tua kepada anaknya. Secara spesifik, jenis kelamin ditentukan oleh kromosom seks manusia. Seorang wanita memiliki kromosom seks XX, sedangkan seorang pria memiliki kromosom XY. 

Dikutip dari yourgenome, sel telur selalu membawa kromosom X, sedangkan sel sperma bisa membawa kromosom X ataupun kromosom Y. Ketika sel telur bergabung dengan sel sperma pembawa kromosom X, maka akan didapatkan anak perempuan. Kebalikannya, ketika sel telur bergabung dengan sel sperma pembawa kromosom Y, maka akan didapatkan anak laki-laki.

Teori hereditas memengaruhi bakat anak 

Adapun yang diturunkan orangtua kepada anaknya adalah sifat strukturnya, bukan tingkah laku yang diperoleh sebagai hasil belajar atau pengalaman. 

Ada tiga teori tentang hereditas yang paling populer yakni teori partiality yaitu anak lahir mewarisi salah satu dari dua sumber aslinya (orangtua) secara keseluruhan atau sebagian besar sifat-sifatnya. Kemudian cara penyatuan (coalition) yaitu sifat anak yang tidak mewarisi cabang-cabang dari sumber aslinya dan cara penggabungan (association) yaitu anak mewarisi salah satu sifat tertentu dari sumber aslinya. 

Dalam perspektif hereditas, perkembangan seorang anak sangat dipengaruhi salah satunya oleh bakat. Setiap anak memiliki berbagai macam bakat yang diwariskan orangtua, seperti bakat musik, seni, atau bakat berhitung, dan lain sebagainya. 

Bakat yang dimiliki oleh anak pada dasarnya tak hanya berasal dari orang tua, tapi juga dari nenek moyang atau garis keturunan. "Anak dilahirkan dengan membawa bakat-bakat tertentu. Bakat tersebut diibaratkan seperti bibit kesanggupan atau bibit kemungkinan potensi yang ada dalam diri anak." Demikian penjelasan Meity yang juga seorang dosen psilokog di Universitas Gunadarma.

Sifat Anak yang Diwarisi dari Ibunya

Ada pepatah yang sudah cukup familiar mengatakan bahwa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Ya, hal tersebut memang benar adanya. Karena karakteristik yang dimiliki seorang anak biasanya tidak berbeda jauh dari orang tuanya, salah satunya sang ibu.

Seorang anak dapat mewarisi sifat dari sang ibu. Berikut adalah beberapa sifat ibu yang bisa diturunkan kepada anaknya sebagaimana dikutip melalui Halodoc.com.

Kecerdasan

Salah satu sifat yang diturunkan seorang ibu kepada anaknya adalah kecerdasan. Di mana hal ini ada hubungannya dengan DNA. Jika seorang ibu adalah orang yang tergolong cerdas, maka hal tersebut pun akan menurun kepada sang buah hati.

Meski faktor DNA menjadi pendorong untuk menurunkan kecerdasan pada sang anak, namun tidak secara sepenuhnya atau hanya separuh saja. Sedangkan untuk sisanya adalah berasal dari faktor lain.

Pola Tidur

Sifat lainnya yang diwarisi seorang anak dari ibunya adalah pola tidur. Dalam hal ini faktor genetik dari ibu memiliki peran yang cukup besar untuk memengaruhi bagaimana cara seorang anak tidur. Misalnya saja posisi tidur si anak yang sering mengalami perubahan dan jika anak mengalami gangguan tidur berupa insomnia.

Aktif Berbicara

Seorang anak dapat mewarisi sifat dari ibunya dalam hal keaktifan berbicara. Hal ini ditunjukkan dari kebiasaan sang ibu. Jika ibunya adalah orang yang senang bergaul dan bersosialisasi, maka hal ini memiliki pengaruh yang besar kepada sang anak untuk juga memiliki sifat yang sama. Meski begitu, sifat aktif berbicara ini bisa mengalami perubahan. Tergantung apakah si anak dekat kepada ibu atau ayahnya.

Kemampuan Bermusik

Seorang anak dapat mewarisi sifat ibunya tentang kemampuan bermusik. Namun, hal tersebut haruslah tetap diasah untuk menunjukkan kemampuan dari sang anak. Walaupun si anak memiliki bakat dalam bermusik, tetapi jika kemampuannya tidak diasah dengan baik dan si anak tidak mengeksplor bakatnya tersebut, maka kemampuan bermusik tersebut tidak akan dimilikinya. Sehingga hal ini kembali lagi pada diri sang anak. Apakah ia akan terus mengasah kemampuannya atau tidak.

Ingatan

Selain kemampuan bermusik, seorang anak dapat mewarisi sifat ibunya dalam hal ingatan. Hal ini tentunya tidak terlepas dari DNA. Meski begitu, sifat berupa ingatan yang diwarisi sang anak dari ibunya ini sempat dianggap karena adanya faktor dari lingkungan, di mana tempat si anak banyak menghabiskan waktu.

Tetapi kemudian ada sebuah penelitian, bahwa terjadinya trauma yang parah bisa menurun kepada sang anak lewat DNA tersebut.

Sifat Anak yang Diwarisi dari Ayahnya

Selain dari ibu, seorang anak dapat mewarisi sifat ayahnya juga. Berikut adalah beberapa hal yang diwarisi sang anak dari ayahnya sebagaimana dikutip melalui motherandbeyond.id.

Jenis Kelamin

Gen kelamin dari sang ayah ini bisa diwarisi pada sang anak. Maksudnya adalah, ketika ayah memiliki saudara laki-laki dalam jumlah banyak, maka kemungkinan besar anaknya adalah laki-laki. Begitu juga sebaliknya jika ayah memiliki banyak saudara perempuan.

Meski begitu, sebagian laki-laki tetaplah memiliki peluang yang besar utnuk mendapatkan anak berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Walaupun tidak dalam jumlah yang banyak.

Sidik Jari

Seorang anak dapat mewarisi sifat ayahnya dalam hal sidik jari. Hal ini bisa sahabat Dream lihat secara langsung dari sidik jari sang anak. Jika diperhatikan, maka ada kemiripan antara sidik jari ayah dengan sang anak.

Gigi

Selain sidik jari, hal yang diwariskan dari sang ayah kepada anaknya adalah gigi. Tak hanya dari susunannya saja, tetapi juga dari hal permasalahan gigi yang dialami sang ayah juga kemungkinan dialami oleh sang anak. Misalnya saja tentang kesehatan gigi yang dalam kondisi tidak baik.

Tinggi Badan

Mungkin sahabat Dream pernah mendengar orang lain yang berkomentar tentang tinggi badan seseorang. Nah, ternyata tinggi badan ini adalah diwariskan dari sang ayah. Jika ayah memiliki tinggi badan yang pendek, maka kemungkinan juga akan menurun pada anaknya.

Warna Bola Mata

Seorang anak dapat mewarisi sifat dari ayahnya dalam hal warna bola mata. Jika sang ayah memiliki bola mata berwarna biru, hijau, hitam, atau cokelat, maka sang anak pun kemungkinan besar juga akan memiliki warna bola mata yang sama.

Itulah beberapa sifat dari kedua orang tua yang diwarisi oleh sang anak. Seorang anak dapat mewarisi sifat dari ayah dan ibunya dalam beberapa hal dan itu bisa dilihat secara langsung melalui ciri-ciri yang ditunjukkan oleh si anak.

alhamdulillah akhirnya selesai... jam berapa ni ya? wkwk semoga bermanfaat ya.. dan tidak salah pilih pasangan kedepannya dan ilmu ini bermanfaat untuk kalian semuanya 












Komentar

Postingan Populer