Eps 8 : Penahan Tanah(TALUD), Apa si itu?

Talud adalah dinding yang terbuat dari beton atau batu kali yang disusun sebagai penahan tanah.

Mengenal Talud dan Manfaatnya

Pernah mendengar kata talud? Talud adalah dinding yang terbuat dari beton atau batu kali yang disusun sebagai penahan tanah. Sebagian besar dinding penahan tanah alias retaining wall ini dibuat dari pasangan batu kali yang diperkuat campuran semen, pasir, dan air.

Konstruksi ini berfungsi untuk menahan gaya tekanan aktif lateral suatu tanah maupun air, sehingga mampu memperbesar tingkat kestabilan tanah. Umumnya, talud penahan tanah ini dibuat pada daerah-daerah dengan kondisi tanah yang cenderung masih labil. 

Talud juga dibutuhkan pada kostruksi bangunan, terutama gedung dan basement yang berada di atas kemiringan tertentu. Tujuannya tak lain supaya tanah tersebut tahan terhadap guncangan dan tidak mudah goyah.

Talud yang baik, alami, dan stabil pada galian atau timbunan konstruksi jalan sangat diperlukan di dalam perencanaan jalan di perkotaan. Talud galian atau timbunan dibuat selandai mungkin dan pada daerah peralihan antara Talud dengan bagian datar dibuat berbentuk lengkung.

Kelandaian dari Talud galian dan timbunan dipengaruhi oleh jenis materialnya yang dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:

a).          Material tanah

b).          Material batu

c).          Material pilihan

 

Talud Tanah

Jenis tanah sangat mempengaruhi kelandaian dan stabilitas Talud galian dan timbunan. Komposisi tanah yang didominasi oleh lempung (clay) dan lanau (silt) umumnya rawan terjadi erosi, untuk itu disarankan perencanaan Taludnya lebih landai dari 3:1 Tabel 2 di bawah ini dapat dipakai sebagai pedoman perencanaan Talud, dimana angka yang tercantum adalah persyaratan maksimal.


Talud Material Batuan

Perencanaan Talud batuan sangat beragam yang dipengaruhi oleh teknologi yang digunakan untuk penggaiian dan kekerasan batuannya dalam hal ini umumnya dipakai kelandaian 1 : 2. Apabila dalam pelaksanaan digunakan metoda seperti "pre splitting", maka kelandaian Talud bisa dibuat lebih terjal yaitu antara 1/6 : 1 sampai dengan 1/12 : 1, dengan catatan hanya pada jenis batuan yang keras.


Tabel 0-1 Kelandaian Talud yang disarankan





Kriteria

Pada material yang sejenis kelandaian Talud timbunan akan lebih rendah dari pada galiannya. Bentuk peralihan Talud di kaki Talud pada material tanah dianjurkan untuk kelandaian Talud 4 : 1 sampai dengan 2 : 1. Fungsi utama dari bentuk peralihan lengkung adalah untuk :

a.     Memberikan keselamatan     bagi para pengemudi yang lepas kontrol ke luar dari jalur lalu-lintas.

b.     Memberikan aliran air dan hembusan angin yang lebih baik sehingga akan menambah kestabilan Talud.

 

Bentuk peralihan bulat berlaku juga pada ujung atas dari galian atau timbunan. Apabila ketinggian timbunan atau galian tidak dapat memberikan jaminan keselamatan bagi pengendara maka sisi jalan harus di pasang rel pengaman(guard rail). Kondisi timbunan atau galian lebih besar 3.5m atau konstruksi galian atau timbunan dibuat dari material yang labil, maka Talud harus dibuat terasering.


Metoda Stabilisasi Talud

Untuk melakukan pekerjaan stabilisasi Talud dapat dipergunakan beberapa jenis material perkuatan Talud seperti :

a).   Bahan konstruksi

b).  Tanaman / tumbuhan

c).  Material lain

a).   Perkuatan Talud Dengan Bahan Konstruksi

Yang dimaksud dengan bahan konstruksi adalah semua material keras dan tidak lapuk oleh pengaruh cuaca serta lingkungan dalam waktu yang lama, antara lain :

(1)  Beton (blok beton)

(2)  Batu (batukali, batu marmer)

(3)  Batu bata

b).   Perkuatan Talud Dengan Tanaman

Tanaman (tumbuhan) yang dipergunakan harus mampu menahan erosi pada Talud secara effektif. Tanaman penutup tanah atau tanaman konservasi tanah tersebut dapat berupa

1).       Tanaman Rumput

Perkuatan Talud dengan tanaman rumput dapat dilakukan pada kemiringan 00 - 600.

Penanaman rumput ada 2 cara yaitu :

a).   Penanaman biji atau tunas rumput dianjurkan untuk daerah dengan kemiringan 00 - 300

b).   Penanaman lempengan/ gebalan rumput

 

a).   Penanaman rumput dengan biji atau tunas ("Sprigging")

-      -bersihkan Talud dari rumput-rumput liar dan kotoran kotoran lainnya, kemudian ratakan kembali permukaan Talud;

-      -persiapkan media tanam yaitu dengan mencampur tanah yang banyak mengandung bahan organik ("top soil") dengan pupuk kandang dengan perbandingan pupuk = 1 dan tanah= 2 , pupuk : tanah = 1 : 2;

-      -untuk tanah yang berpasir dapat digunakan pupuk buatan (NPK) sebanyak 450 -680 kg per hektar dengan perbandinganN: P : K= 4: 8 : 4atau 5: 10 : 5;

-      -ganti tanah yang tidak memenuhi syarat("subsoil") dengan tanah yang banyak mengandung bahan organik (humus) di sekitar daerah penanaman;

-      -buat lubang berselang-seling, untuk menghindari erosi yang terjadi pada Talud tersebut, khususnya sebelum rumput tumbuh menutupi permukaan seluruh permukaan tanah;

-      -buat lubang dengan kedalaman 7 cm, dengan jarak antar lubang 15 cm;

-      -potong tunas rumput setinggi 5 cm dan tanam biji atau tunas ke dalam lubang.

b).Penanaman Lempengan Rumput(Gebalan Rumput/ "Sodding")

-     siapkan lempengan rumput dengan ukuran 25 cm x 25cm;

-  buat lubang dengan ukuran 25 cm x 25 cm dengan kedalaman  20 cm;

-    buat   jarak   antar   lubang   45   cm,   bila   akan dilakukan penanaman dengan cara lempengan berjarak dan bila akan dilakukan penanaman dengan cara lempengan menyeluruh, jarak antar lubang 30 cm;

-  isi lubang dengan media tanam dengan komposisi yang sama dengan media untuk rumput dengan biji/tunas, setinggi 8 cm, kemudian tanam lempengan rumput;

-   pasang pasak bambu dengan diameter 1 cm, panjang 30 cm, pada ke empat sudut lempengan untuk menghindari jatuhnya lempengan rumput tersebut selama perakaran belum kuat.


c).     Perkuatan Talud Dengan Material Lain

Yang dimaksud dengan material lain adalah dengan mulsa (Mulch), yaitu menutupi permukaan tanah dengan serasah yang berkemampuan menahan erosi.

-Menutupl permukaan tanah dengan menaburi atau menghamparkan serpihan kayu atau gabus dengan penggarukan menyilang pada permukaan Talud terlebih dahulu.



Talud dinding penahan (retaining wall) memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut:

  • Menahan tekanan lateral tanah aktif (Active Lateral Force Soil) yang dapat menyebabkan terjadinya keruntuhan lahan, seperti tanah longsor.
  • Menahan tekanan lateral air (Lateral Force Water) yang akan menyebabkan terjadinya keruntuhan tanah, terutama akibat tekanan air yang besar.
  • Proses perembesan air yang diakibatkan oleh elevasi air tanah yang cukup tinggi dapat dicegah. Terutama kalau dinding penahan tanah ini berguna dalam proses dewatering dengan memotong aliran air pada tanah.
  • Menahan lingkungan sekitarnya dari kerusakan. 
  • Penahan untuk menjaga stabilitas lereng.
  • Jika diterapkan dalam pembangunan jalan raya atau kereta api, talud dapat berfungsi sebagai penahan dalam mendapatkan elevasi.
  • Bisa digunakan sebagai pembatas di pinggiran kanal sehingga tidak mudah jebol.
  • Penahan banjir pada sungai sehingga air tidak memasuki area konstruksi yang sedang dikerjakan.
  • Tumpuan jembatan dan penahan bangunan dinding untuk menjaga stabilitas tanah.



Komentar

Postingan Populer