S2-E2 T4I Mu Rezeki Kami
Septic tank menjadi salah satu bagian penting dalam proses pembuangan limbah kotor pada sebuah rumah. Maka dari itu, ketika hendak membuatnya, kamu mesti memerhatikan material dan konstruksi terbaik. Pasalnya, konstruksi septic tank yang buruk berpotensi adanya rembesan ke dalam tanah. Nantinya air tanah akan tercemar dan dapat mengganggu kesehatan dengan timbulnya beberapa penyakit. Selain menampung tinja, secara fungsi, septic tank sangat bisa diandalkan untuk mencegah bau tidak sedap dalam proses peresapan kotoran. Dengan banyaknya manfaat tersebut, maka perawatannya pun harus dijaga, yakni salah satunya dengan menyedot secara berkala. Konstruksi septic tank yang baik mesti mampu mewadahi terjadinya proses dari 4 tahap:
- Pengumpulan dan Pemecahan Tinja
- Pengendapan supaya bagian yang padat kemudian membusuk dan dimakan oleh jentik atau cacing
- Peresapan
- Pengaliran air ke saluran umum atau got
5 Cara Membuat Septic Tank Resapan
Kehadiran septic tank di setiap rumah tangga di Indonesia saat ini sudah menjadi sebuah keharusan. Saking pentingnya, pemerintah pun membuat standarisasi terkait spesifikasi septic tank agar tak dibuat sembarangan.
Pertanyaannya, apakah septic tank di rumah Readers sudah sesuai spesifikasi? Nah, jika belum, simak cara membuat septic tank resapan yang sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) berikut ini.
1. Proses Penggalian Tanah
Cara membuat septic tank resapan yang pertama bisa dimulai dari proses penggalian tanah.
Merujuk pada SNI 2398:2017, tinggi septic tank minimal adalah 1,5 meter sehingga galian tanah yang harus Anda buat minimal 2 meter.
2. Pembuatan Sekat Pembatas
Selanjutnya, buatlah sekat pembatas antara wadah pembuangan dan sumur resapan.
Readers bisa membuat sekat dengan batu bata dan beton agar lebih kokoh dan awet.
Setelah itu, jangan lupa buat saluran penghubung di dalam sekat untuk menghubungkan kedua wadah.
3. Pengaturan Pipa Saluran Pembuangan
Pipa yang digunakan harus kedap air, anti korosi, dan sebisa mungkin tanpa sambungan. Kemudian pipa tersebut dihubungkan dengan sambungan T di saluran keluar tangki.
Pastikan pipa juga berposisi miring dari toilet hingga ke pembuangan. Contohnya, jika ketinggian paralon 80, maka sekatnya 75, dan paralon pembuangan 70.
4. Pembangunan Dinding Septic Tank
Dinding septic tank harus dibuat sekokoh mungkin agar tak mudah roboh dan bocor.
Readers bisa menggunakan bata merah dengan lapisan penutup plester khusus.
5. Finishing Septic Tank
Cara membuat septic tank resapan yang terakhir yaitu tahap finishing dengan membuat lapisan tembok di bawah septic tank.
Terakhir, buatlah lubang ventilasi pada bagian penutup septic tank agar sirkulasinya lancar dan septic tank tak meledak.
Kesalahan Membuat Septic Tank yang Harus Dihindari
1. Septic Tank Terlalu Kecil
Ukuran septic tank sebaiknya disesuaikan dengan jumlah penghuni rumah. Semakin banyak penghuni, semakin besar pula septic tanknya.
Jika sepiteng terlalu kecil, maka akan mudah pampat dan Readers pun harus sering memanggil tukang sedot WC untuk mengosongkannya.
Jika Readers mengikuti cara membuat septic tank resapan sesuai panduan, pasti masalah ini bisa dihindari.
2. Struktur Septic Tank Kurang Kuat
Kesalahan pembuatan septic tank kedua yang sering terjadi yaitu strukturnya kurang kokoh, alhasil sepiteng rawan roboh dan bocor.
Untuk itu, buatlah dinding sepiteng dengan material yang kokoh seperti batako untuk dinding dan pelat beton untuk bagian penutupnya.
3. Jarak Sumur dan Septic Tank Terlalu Dekat
Readers tak ingin kan sumur sebagai sumber air bersih utama tercemari limbah septic tank?
Oleh karena itu, pastikan jarak septic tank tidak terlalu dekat dengan sumur air bersih ya!
Ingat, menurut SNI 2398:2017, jarak septic tank dengan sumur air bersih minimal 10 meter.
Jadi, pastikan Readers mengikuti cara membuat septic tank resapan yang sesuai standar ya!
Spesifikasi Septic Tank Menurut SNI
Tahukah Anda bahwa septic tank memiliki spesifikasinya menurut Standar Nasional Indonesia (SNI)?
Oleh karena itu, sebelum membahas cara membuat septic tank resapan, sebaiknya Anda pahami dulu spesifikasi sepiteng menurut SNI.
Pertama, septic tank merupakan fasilitas yang wajib ada untuk setiap jamban rumah tangga sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 3 Tahun 2014.
Sedangkan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 2398:2017, septic tank harus kedap air, memiliki lubang kontrol, ventilasi, pipa keluar masuk, dan dikuras secara regular.
Selanjutnya, SNI 2398:2017 mengatur agar septic tank dilengkapi penampungan dan pengolahan air limbah yang memiliki kecepatan aliran lambat.
Sementara, jarak ideal antara sumur resapan dengan sumur air bersih minimal 10 meter, jarak dengan bangunan minimal 1,5 meter, dan jarak dengan sumur resapan air hujan 5 meter.
Terakhir, ada juga standar bentuk dan ukuran septic tank menurut SNI 2398:2017 seperti:
- Bentuk segi empat dengan panjang x lebar 2:1 sampai 3:1
- Lebar minimal 0,75 meter
- Panjang minimal 1,5 meter
- Tinggi minimal 1,5 meter
- Ambang batas 0,3 meter
- Volume disesuaikan dengan jumlah penghuni rumah
Karena itu, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan untuk merawat septic tank dengan baik. Apa saja itu?
Guyur air secukupnya
Langkah pertama untuk merawat septic tank adalah tidak mengguyur kloset secara berlebihan. Mungkin maksud Readers baik, ingin menjaga kebersihan kloset dengan mengguyur air sebanyak-banyaknya.
Padahal, cara ini bisa mengakibatkan septic tank cepat penuh, Akibatnya, bisa mematikan bakteri baik yang seharusnya mengurai kotoran di septic tank.
Memberikan bakteri khusus
Untuk merawat septic tank agar tidak cepat penuh, Readers bisa menambahkan bakteri khusus ke dalam septic tank. Misal, menggunakan serbuk atau tablet yang menghasilkan Bfidobacteria.
Nantinya, bakteri ini bisa mempercepat pembusukan limbah feses. Selain itu, bakteri ini bisa menghilangkan bau tak sedap dari dalam septic tank. Sehingga tidak perlu takut bau menyengat lagi, kan!
Jangan buang sampah di kloset
Cara paling sederhana untuk merawat septic tank adalah jangan buang sampah ke dalam kloset. Yup, Readers bisa mengatakan pada keluarga yang ada di rumah, agar tidak membuang benda apapun ke dalam kloset. Jangan sampai ada tisu wajah, pembalut, atau bahkan popok karena tidak bisa terurai di dalam septic tank.
Komentar
Posting Komentar