Al Qahhaar-Yang Maha Menundukkan/Menaklukkan Segala Sesuatu

 Bahkan Allah akan memberikan balasan yang baik bagi tiap manusia yang menyertakan nama-nama Allah dalam setiap doanya.

"Allah mempunyai asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan". Al A'raf: 180

Dalam sebuah riwayat, seorang sahabat mendengar terkait Asmaul Husna, ia kemudian bertanya kepada Nabi Muhammad SAW:

“Wahai Rasulullah, apakah kami boleh mempelajarinya?” Nabi Muhammad SAW lantas menjawab, “Benar, dianjurkan bagi setiap orang yang mendengarnya [Asmaul Husna] untuk mempelajarinya,” H.R. Ahmad

Berikut arti Asmaul Husna yang perlu kamu pahami:

1. Ar Rahman, artinya: Yang Maha Pengasih

2. Ar Rahiim, artinya: Yang Maha Penyayang

3. Al Malik, artinya: Yang Maha Merajai (bisa diartikan Raja dari semua Raja)

4. Al Quddus, artinya: Yang Maha Suci

5. As Salaam, artinya: Yang Maha Memberi Kesejahteraan

6. Al Mu'min, artinya: Yang Maha Memberi Keamanan

7. Al Muhaimin, artinya: Yang Maha Mengatur

8. Al-Aziz artinya: Yang Maha Perkasa

9. Al Jabbar, artinya: Yang Memiliki (Mutlak) Kegagahan

10. Al Mutakabbir, artinya: Yang Maha Megah, yang memiliki kebesaran

11. Al Khaliq, artinya: Yang Maha Pencipta

12. Al Baari', artinya: Yang Maha Melepaskan (membuat, membentuk, menyeimbangkan)

13. Al Mushawwir, artinya: Yang Maha Membentuk Rupa (makhluk-Nya)

14. Al Ghaffaar, artinya: Yang Maha Pengampun

15. Al Qahhaar, artinya: Yang Maha Menundukkan/Menaklukkan Segala Sesuatu

16. Al Wahhaab, artinya: Yang Maha Pemberi Karunia

17. Ar Razzaaq, artinya: Yang Maha Pemberi Rezeki

18. Al Fattaah, artinya: Yang Maha Pembuka Rahmat

19. Al 'Aliim, artinya: Yang Maha Mengetahui

20. Al Qaabidh, artinya: Yang Maha Menyempitkan

21. Al Baasith, artinya: Yang Maha Melapangkan

22. Al Khaafidh, artinya: Yang Maha Merendahkan

23. Ar Raafi', artinya: Yang Maha Meninggikan

24. Al Mu'izz, artinya: Yang Maha Memuliakan

25. Al Mudzil, artinya: Yang Maha Menghinakan

26. Al Samii', artinya: Yang Maha Mendengar

27. Al Bashiir, artinya: Yang Maha Melihat

28. Al Hakam, artinya: Yang Maha Menetapkan

29. Al 'Adl, artinya: Yang Maha Adil

30. Al Lathiif, artinya: Yang Maha Lembut

31. Al Khabiir, artinya: Yang Maha Mengenal

32. Al Haliim, artinya: Yang Maha Penyantun

33. Al 'Azhiim, artinya: Yang Maha Agung

34. Al Ghafuur, artinya: Yang Maha Memberi Pengampunan

35. As Syakuur, artinya: Yang Maha Pembalas Budi (menghargai)

36. Al 'Aliy, artinya: Yang Maha Tinggi

37. Al Kabiir, artinya: Yang Maha Besar

38. Al Hafizh, artinya: Yang Maha Memelihara

39. Al Muqiit, artinya: Yang Maha Pemberi Kecukupan

40. Al Hasiib, artinya: Yang Maha Membuat Perhitungan

41. Al Jaliil, artinya: Yang Maha Luhur

42. Al Kariim, artinya: Yang Maha Pemurah

43. Ar Raqiib, artinya: Yang Maha Mengawasi

44. Al Mujiib, artinya: Yang Maha Mengabulkan

45. Al Waasi', artinya: Yang Maha Luas

46. Al Hakim, artinya: Yang Maha Bijaksana

47. Al Waduud, artinya: Yang Maha Mengasihi

48. Al Majiid, artinya: Yang Maha Mulia

49. Al Baa'its, artinya: Yang Maha Membangkitkan

50. As Syahiid, artinya: Yang Maha Menyaksikan

51. Al Haqq, artinya: Yang Maha Benar

52. Al Wakiil, artinya: Yang Maha Memelihara

53. Al Qawiyyu, artinya: Yang Maha Kuat

54. Al Matiin, artinya: Yang Maha Kokoh

55. Al Waliyy, artinya: Yang Maha Melindungi

56. Al Hamiid, artinya: Yang Maha Terpuji

57. Al Muhshii, artinya: Yang Maha Mengalkulasi (menghitung segala sesuatu)

58. Al Mubdi', artinya: Yang Maha Memulai

59. Al Mu'iid, artinya: Yang Maha Mengembalikan Kehidupan

60. Al Muhyii, artinya: Yang Maha Menghidupkan

61. Al Mumiitu, artinya: Yang Maha Mematikan

62. Al Hayyu, artinya: Yang Maha Hidup

63. Al Qayyuum, artinya: Yang Maha Mandiri

64. Al Waajid, artinya: Yang Maha Penemu

65. Al Maajid, artinya: Yang Maha Mulia

66. Al Wahid, artinya: Yang Maha Tunggal

67. Al Ahad, artinya: Yang Maha Esa

68. As Samad, artinya: Yang Maha Dibutuhkan (tempat meminta)

69. Al Qaadir, artinya: Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan

70. Al Muqtadir, artinya: Yang Maha Berkuasa

71. Al Muqaddim, artinya: Yang Maha Mendahulukan

72. Al Mu'akkhir, artinya: Yang Maha Mengakhirkan

73. Al Awwal, artinya: Yang Maha Awal

74. Al Aakhir, artinya: Yang Maha Akhir

75. Az Zhaahir, artinya: Yang Maha Nyata

76. Al Baathin, artinya: Yang Maha Ghaib

77. Al Waali, artinya: Yang Maha Memerintah

78. Al Muta'aalii, artinya: Yang Maha Tinggi

79. Al Barru, artinya: Yang Maha Penderma (maha pemberi kebajikan)

80. At Tawwaab, artinya: Yang Maha Penerima Taubat

81. Al Muntaqim, artinya: Yang Maha Pemberi Balasan

82. Al Afuww, artinya: Yang Maha Pemaaf

83. Ar Ra'uuf, artinya: Yang Maha Pengasuh

84. Malikul Mulk, artinya: Yang Maha Penguasa Kerajaan (semesta)

85. Dzul Jalaali WalIkraam, artinya: Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan

86. Al Muqsith, artinya: Yang Maha Pemberi Keadilan

87. Al Jamii', artinya: Yang Maha Mengumpulkan

88. Al Ghaniyy, artinya: Yang Maha Kaya

89. Al Mughnii, artinya: Yang Maha Pemberi Kekayaan

90. Al Maani, artinya: Yang Maha Mencegah

91. Ad Dhaar, artinya: Yang Maha Penimpa Kemudharatan

92. An Nafii', artinya: Yang Maha Memberi Manfaat

93. An Nuur, artinya: Yang Maha Bercahaya (menerangi, memberi cahaya)

94. Al Haadii, artinya: Yang Maha Pemberi Petunjuk

95. Al Badii', artinya: Yang Maha Pencipta Tiada Bandingannya

96. Al Baaqii, artinya: Yang Maha Kekal

97. Al Waarits, artinya: Yang Maha Pewaris

98. Ar Rasyiid, artinya: Yang Maha Pandai

99. As Shabuur, artinya: Yang Maha Sabar

Asmaul Husna Al Qahhar Apa Artinya?

Salah satu Asmaul Husna yang dimiliki oleh Allah SWT adalah Al Qahhar. Asmaul Husna Al Qahhar memiliki arti, yaitu Yang Maha Menundukkan. Lafal Al Qahhar berasal dari bentuk mubalaghah kata Qahir yang berarti perkasa, sangat kuat dan dahsyat, sehingga berkuasa dalam menjinakkan dan menundukan segala sesuatu demi suatu tujuan tertentu.

Al-Qahhar (القهار) merupakan sighat mubalaghah (bentukan kalimat yang berarti sangat) dari isim fa’il Al-Qahir (القاهر). Dia adalah “Yang mengalahkan segala sesuatu dan mengaturnya sebagaimana Dia kehendaki dan bagaimana Dia kehendaki. Dia menghidupkan makhluknya jika Dia kehendaki, mematikannya jika dia kehendaki, tidak ada satupun yang dapat mengalahkan-Nya dan memaksa-Nya.” (Tafsir Ath-Thabary, 17/52)

Yang dapat memaksakan segala sesuatu adalah Yang Maha Esa dan tidak tandingan-Nya. Hanya Dia-lah yang berhak disembah, sebagaimana hanya Dia yang mengalahkan segala sesuatu. Dia memaksa dengan kekuasaan-Nya segala sesuatu, lalu langit dan bumi memenuhi perintahnya. Tidak ada yang tercipta kecuali dia tunduk di bawah kekuasaan dan ketentuan-Nya. Mereka lemah dalam genggaman-Nya.”

Dialah yang perkasa di atas seluruh makhluknya, maha tinggi dalam keperkasaan dan kekuatannya, tidak ada yang dapat mengalahkannya dan menandinginya. Segala sesuatu berada di bawah keperkasaannya dan kekuasaannya.

PENDAPAT PARA AHLI 

Al-Baihaqi rahimahullah  berkata, “Al-Qahhar adalah Al-Qahir dalam makna mubalaghah (sangat). Dia yang maha kuasa. Maka maknanya kembali kepada sifat qudrah (kuasa) yang merupakan sifat berdiri sendiri. Ada yang mengatakan bahwa Dialah yang menundukkan makhluk atas apa yang Dia kehendaki.” (Al-I’tiqad, hal. 56)

Al-Halimi berkata, “Dialah yang perkasa dan tidak ada yang mengalahkannya sama sekali.”

Al-Khattabi berkata, “Dialah yang memaksa para penguasa lalim dan keras di antara makhluknya dengan menurunkan hukuman-Nya, dia memaksa makhluk-Nya dengan kematian.” (Al-Asma wa As-Sifat, Al-Baihaqi, 1/164)

Ibnu Manzhur rahimahullah berkata, “Al-Qahhar termasuk sifat Allah Azza wa Jalla.” Al-Azhari berkata, Allah adalah Al-Qahir Al-Qahhar. Dia menundukkan makhluk-Nya dengan kekuasaan-Nya dan ketetapan-Nya serta mengarahkan mereka atas apa yang Dia kehendaki, baik mereka suka maupun enggan. Al-Qahhar adalah mubalaghah. 

Ibnu Atsir berkata, “Al-Qahir adalah Yang mengalahkan seluruh makhluk.” (Lisanul Arab, 5/120)

Makna tersebut juga diisyaratkan oleh Ibnu Qayim rahimahullah dalam bait syairnya yang dikenal dengan istiah An-Nuniyah,

وكذلك القهار من أوصافه … فالخلق مقهورون بالسلطان

لو لم يكن حيا عزيزا قادرا … ما كان من قهر ومن سلطان

Demikian pula Al-Qahhar termasuk dalam sifat-Nya

Makhluknya dikalahkan dalam kekuasaan-Nya.

Seandainya Dia tidak hidup, mulia dan berkuasa

Maka Dia tidak kan dapat mengalahkan dan berkuasa.

Suara Muhammadiyah, Asmaul Husna Al Qahhar secara sederhana dimaknai bahwa Allah SWT adalah Dzat yang menundukkan kehidupan di dunia, penguasa hari kiamat dan hari pembalasan. Asmaul Husna Al Qahhar di dalam kitab suci Al Quran disebutkan sebanyak 6 kali. Penyebutan nama dan sifat Asmaul Husna Al Qahhar secara jelas di dalam Al Quran ditampilkan pada surah Shad ayat 65, surah Yusuf ayat 39, dan surah Ibrahim ayat 48.

AL QAHHAR; Dia adalah Dzat Maha Perkasa yang mengalahkan sesuatu dengan sempurna. Tidak ada sesuatupun yang ada di alam semesta ini, melainkan berada di bawah kekuasaan-Nya. Al Qahhar ialah Dzat yang menimpakan bencana kepada musuh-musuh-Nya dengan kematian dan kehinaan; bahkan tidak ada yang maujud kecuali semuanya berada di bawah kekuasaan dan qudrat-Nya, lemah dalam genggaman-Nya.” Menundukkan hawa nafsu, bagi seorang hamba, adalah dengan melawan tipu daya setan yang merupakan musuh bebuyutannya, dan dengan melawan syahwat nafsunya. 

Seandainya Allah memberikan jalan kemudahan baginya untuk menundukkan keduanya, niscaya ia akan mampu pula menundukkan seluruh umat manusia. Seorang hamba yang berakhlak dengan ism ini hendaklah menundukkan hawa nafsu dan setannya dengan melepaskan segala upaya dan menyerahkannya kepada Tuhan Yang Mahaesa lagi Mahakuasa.

Dalil Asmaul Husna Al Qahhar dalam Al Quran

1. Surah Shad Ayat 65

قُلْ اِنَّمَآ اَنَا۠ مُنْذِرٌ ۖوَّمَا مِنْ اِلٰهٍ اِلَّا اللّٰهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ - ٦٥

Arab Latin:

Qul innamā ana munżiruw wa mā min ilāhin illallāhul-wāḥidul-qahhār

Artinya:

“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan, tidak ada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa,” (QS. Shad {38}:65)

2. Surah Yusuf Ayat 39

يٰصَاحِبَيِ السِّجْنِ ءَاَرْبَابٌ مُتَفَرِّقُوْنَ خَيْرٌ اَمِ اللّٰهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُۗ - ٣٩

Arab Latin:

Yā ṣāḥibayis-sijni a arbābum mutafarriqụna khairun amillāhul-wāḥidul-qahhār

Artinya:

“Wahai kedua penghuni penjara! Manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa?” (QS. Yusuf {12}:39)

3. Surah Ibrahim ayat 48

يَوْمَ تُبَدَّلُ الْاَرْضُ غَيْرَ الْاَرْضِ وَالسَّمٰوٰتُ وَبَرَزُوْا لِلّٰهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ - ٤٨

Arab Latin:

Qāla bal alqụ, fa iżā ḥibāluhum wa 'iṣiyyuhum yukhayyalu ilaihi min siḥrihim annahā tas'ā

Artinya:

“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka (manusia) berkumpul (di Padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa.” (QS. Ibrahim {14}:48)

Allah Ta’ala berfirman,

وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ   (سورة الأنعام: 18)

“Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. dan Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui.” [ Al-An’am/6: 18]

قُلِ اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ  (سورة الرعد: 16)

“Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”. [Ar-Ra’d/13: 16]

قُلْ إِنَّمَا أَنَا مُنْذِرٌ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلَّا اللَّهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ (سورة ص: 65)

Katakanlah (ya Muhammad): “Sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan, dan sekali-kali tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha Esa dan Maha Mengalahkan.” [Shaad/38: 65]

Makna Membaca Asmaul Husna Al Qahhar

Asmaul Husna Al Qahhar dapat dijadikan sebagai wirid dan dzikir untuk mengingatkan diri, bahwa hanya Allah SWT yang Maha Mengadakan ciptaanya dengan sebaik-baiknya. Kemudian, selain dijadikan sebagai wirid dan dzikir,

Asmaul Husna Al Qahhar juga dapat dijadikan sebagai contoh sifat dan sikap dalam menjalani kehidupan di dunia. Sehingga, memunculkan sifat dan sikap yang terpuji bagi diri maupun untuk orang lain.

Pengamalan Asmaul Husna Al Qahhar dalam diri seorang muslim dapat diwujudkan dengan menerapkan sifat seperti rendah hati, tidak arogan dan sombong, karena segala sesuatu yang ada di alam raya ini berada dalam genggaman kekuasaan-Nya.

Al-Qahr merupakan salah satu sifat Allah Ta’ala. Dia bukan sinonim balas dendam terhadap musuh-musuhnya, maknanya bukan pula menyiksa para pendurhaka, agar jangan dikatakan bahwa yang Dia tundukkan hanyalah kaum yang zalim dan jumawa, sebagaimana ada yang mengatakan demikian. Itu pandangan keliru. Karena sifatnya yang menundukkan orang-orang zalim, itu termasuk sifat penundukannya terhadap makhluknya, akan tetapi tidak terbatas pada itu. Sifat penundukannya berlaku pada seluruh makhluk-Nya, baik yang taat atau yang bermaksiat kepada-Nya. Karena hal tersebut merupakan indikasi rububiyah-Nya terhadap makhluk-Nya dan kekuasaan-Nya terhadap mereka serta petunjuk kekuasaan dan kekuatannya yang sempurna. Ini juga merupakan petunjuk keesan-Nya dalam uluhiyah-Nya terhadap hamba-hamba-Nya.







Komentar

Postingan Populer