Koping Pemecahan Masalah dan Mekanisme Pertahanan Ego

 Setiap Individu pada kondisi Stress ia akan menggunakan berbagai cara untuk mengatasinya denga upaya yang diarahkan untuk penyelesaian masalah secara langsung maupu dengan pertahanan. Ada 2 macam upaya dalam menyelesaikan masalah yakni :

A. KOPING PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING/TASK ORIENTED)

Individu menggunakan kemampuannya secara realitis untuk penjajagan situasi stress dan kebutuhan-kebutuhan untuk meningkatkan keyakinan diri dan kemampuan menghadapi dan memecahkan masalah.

Penyelesaian masalah berorientasi pada tugas seperti:

1. Kompromi

Cara Konstruktif yang digunakan individu dengan melakukan pendekatan negosiasi atau musyawarah (win-win solution)

2. Menarik Diri

Penyelesaian masalah sementara dengan menarik diri secara fisik atau psikologis. Reaksi fisik seperti menghindar sumber stressor misalnya menjauho polusi, sumber infeksi, dll. Reaksi psikologis individu menunjukkan perilaku apatis, tidak berminat, disertai rasa takut

3. Perilaku menyerang 

Reaksi yang ditampilkan individu dalam menghadapi masalah dengan menyerang konstruktif yaitu secara asertif seperti mengatakan terus terang ketidaksukaan terhadap perilaku yang tidak menyenangkan

Strategi koping untuk mengatasi stress yang bisa digunakan sebagai berikut:

1. Bicarakan dengan orang lain yang dapat memberkan ketenangan

2. Menganggap semua masalah dapat diselesaikan

3. Mengekspresikan perasaan secara kuat

4. Mencari tahu lebi banyak tentang situasi

5. Memikirkan kekuatan dan kelemahan pribadi untuk mengatasi stress

6. Mengerjakan sesuatu/alternative tindakan

7. berhubungan dengan kekuatan supranatural

8. Latihan penanganan stress : Meditasi, pernafasan, dkk

9. Belajar dari pengalaman yang lalu dan tidak mengulangi kesalahan

Mekanisme penyelesaian masalah menurut Bell 1977 Rasmun 2001 ada 2 metode yakni :

a.1 Jangka panjang, cara ini konstruktif :

a.1.1 Berbicara dengan orang lain (curhat) dengan teman, keluarga, atau profesi tentang masalah yang dihadapi

a.1.2 Mencoba mencari informasi lebih banyak tentang masalah yang dihadapi

a.1.3 Menghubungkan situasi atau masalah yang dihadapi dengan kekuatan supranatural

a.1.4 Melakukan kegiatan ibadah teratur

a.1.5 Melakukan kegiatan fisik untuk mengurangi ketegangan

a.1.6 Membuat berbagai alternative kegiatan untuk mengurangi situasi

a.1.7 Belajar dari kegagalan masa lalu. Tidak ada kegagalan kedua kali

b.2 Jangka Pendek, cukup efektif tetapi sifatnya sementara

b.2.1 Menggunakan obat atau alkohol (tidak disarankan)

b.2.2 Melamun atau fantasi

b.2.3 Mencoba melihat aspek humor dari stuasi yang tidak menyenangkan

b.2.4 Tidak ragu dan merasa yakin bahwa semua akan kembali stabil

b.2.5 Banyak tidur

b.2.6 Banyak merokok

b.2.7 Menangis

b.2.8 Beralih pada aktifitas yang dapat melupakan masalah 

Koping keluarga dalam menghadapi masalah menurut Mc.Cubbin 1979 Stuart and Sundeen 2001 adalah :

a.1 Mencari dukungan sosial seperti meminta bantuan keluarga, tetangga, teman, atau keluarga jauh

b.2 Reframing yaitu mengkaji ulang kejadian masa lalu agar lebih dapat menangani dan menerima kejadian

c.3 Mencari dukungan spiritual, berdoa, menemui pemuka agama, atau aktif dalam pertemuan ibadah

d.4 menggerakkan keluarga untuk mencari dan menerima bantuan

e.5 Penilaian secara pasif terhadap peristiwa yang dialami atau diam saja

B. MEKANISME PERTAHANAN EGO (Deffance Mechanism)

macam-macam mekanisme pertahanan jiwa 

a. Represi : Menekan keinginan, pikiran, perasaan yang tidak menyenangkan kealam bawah sadar dan sengaja dilupakan

b. Reaksi Formasi : Tingkah laku yang berlawanan dengan perasaan yang mendasari tingkah laku tersebut

c. Kompensasi : Tingkah laku menggantikan kekurangan dengan kelebihan yang lain

d. Rasionalisasi : Alasan / Tingkah laku yang dapat diterima sebagai hasil pemikiran yang logis bukan karena tidak disadari

e. Restitusi : Tingkah laku mengurangi rasa bersalah dengan tingkah laku pengganti

f. Displacement : Memindahkan perasaan emosional pada objek pengganti yang tidak bisa diterima norma

g. Proyeksi : Memproyeksikan keinginan, perasaan diri terhadap ketidakberdayaan pada orang lain atau objek lain untuk mengingkari

h. Simbolisasi : Menggunakan objek untuk mewakili ide/emosi yang menyakitkan untuk diekspresikan 

i. Regresi : Kemunduran tingkah laku, pikiran, perasaan pada tingkat perkembangan sebelumnya

j. Denial : Mengingkari perasaan, pikiran, dan fakta yang tidak dapat ditoleransi

k. Sublimasi : memindahkan perasaan dan tingkah laku yang tidak menyenangkan pada tujuan yang dapat diterima oleh norma

l. Konversi : Pemindahan stress mental pada fisik

m. Fantasi : Harapan atau keinginan seolah-olah terpenuhi yang diciptakan sendiri 

Komentar

Postingan Populer